Jumat, 30 September 2016

PELATIHAN DOKTER KECIL WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEKARAN TAHUN 2016

PELATIHAN DOKTER KECIL 
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEKARAN
TAHUN 2016



Dokter Kecil adalah generasi muda penerus bangsa, di mana mereka adalah calon para pemimpin. untuk membentuk membentuk karakter dan pemahaman mereka tentang masalah kesehatan, perlunya pelatihan Dokter Kecil.

Wilayah Puskesmas Sekaran membawahi 14 SD/ MI yaitu :
1. Kelurahan Sekaran (4) ada SDN Sekaran 01, SDN Sekaran 02, MI R Huda, MI Al Iman,
2. Kelurahan Patemon (3) ada  SD N Patemon 01, SDN Patemon 02, SDIT Mutiara Hati, 
3. Kelurahan Sukorejo (4) ada MI Tinjomoyo, SDN Sukorejo 01, SDN Sukorejo 02, 
SDN Sukorejo 03
4. Kelurahan Kalisegoro (2) ada SDN Kalisegoro dan SDIT Umul Quro
5. Kelurahan Ngijo (2) ada SDN Ngijo 01 dan SDN Ngijo 2

Pelaksanaan Dokter Kecil terjadwalkan menjadi 3 Gelombang
1. Gelombang 1 tempat di SDN Sukorejo 2 dengan di ikuti 4 Sekola
    tanggal 26 dan 27 September 2016
2. Gelombang 2 tempat di Aula Puskesmas Sekaran dengan di ikuti 5 Sekolah
    tanggal 28 dan 29 September 2016
3.Gelombang 3 tempat di Aula SDN Patemon 01 dengan di ikuti 5 Sekolah
   tanggal 3 dan 4 Oktober 2016


Peserta setiap gelombang di batasi 30 Peserta dengan tujuan agar lebih focus dan materi yang di berikan terserap dengan baik Metode yang di gunakan adalah Tematik, memadukan pembelajaran dengan games dan praktek sehingga para dokter kecil mampu mengaplikasikan ilmu yang di dapat.
Materi yang di berikan pada pelatihan dokter Kecil adalah sebagai berikut :
1. Pembukaan ( Kelapa Puskesmas Sekaran oleh dr. Lilik Faridah )
2. Pendahuluan UKS, Dokter Kecil, Kesehatan Gigi dan Mulut ( drg. Evawati )
3. Kesehatan Mata, Telingan dan Kulit ( dr. Amir )
4. Penyakit menular, P3K dan Praktek ( Caturwati, Amk)
5. Gizi ( Eni, SKM)
6. Imunisasi ( Nur Aeni Farida, SST)
7. Penyakit bersumber binatang, Kesehatan Diri ( Yunita, SKM)

Demikian pelatihan Dokter Kecil Wilayah Kerja Puskesmas Sekaran  berjalan Lancar .
semoga bermanfaat.


Salam Sehat..
Salam Dokter Kecil...
















Selasa, 20 September 2016

Pencanangan Obat Cacing Secara Masal Sekecamatan Gunungpati, 18 Agustus 2016

                                          


Menindak lanjuti surat dari dinas Kesehatan tentang pemberian obat cacing dan Vitamin A secara serentak sekota Semarang. Dengan ini Kecamatan Gunungpati dengan di motori oleh Puskesmas Sekaran dan Stikholder mengadakan kegiatan pencanangan minum obat cacing secara serentak.  sekecamatan Gunungpati. Tepatnya hari jumat pada tanggal 18 Agustus 2016 meminum obat cacing pada pukul 07.00.

Program Pemberian obat cacing pencegahan kecacingan pada anak sekolah dasar dan balita

pemberian obat cacing dari pemerintah minimal 1 kali setahun sekali dan tidak perlu bayar, di berikan pada anak sekolah, posyandu dan PAUD

 

Obat yang di berikan Albendazole (400mg ) ukuran minum 1/2 tablet untuk usia 12-24 bulan dan 1 tablet untuk 24  bulan s/d 12 tahun.

Mengapa anak harus mendapat obat cacing, 

1. Anak anak mudah terinfeksi cacaing perut

2. Infeksi cacaing memberikan dampak buruk pada anak :

    mudah lelah dan rewel, anak menjadi kurang gizi karena cacing menghisap makanan dari usus, anak menjadi anemia karena cacing menghisab darah dalam tubuh, menurunkan kemampuan belajar anak sekolah


TANDA TANDA KECACINGAN :

1. Kurang nafsu makan, lesu, perut buncit

2. Berat badan menurun

3. Nyeri perut, mual dan mutah

4.Bisa diare dan Sembelit

5. Keluar cacing dari mulut atau dubur

6.Kadang disertai gatal di anus

7. Mengganggu pertumbuhan anak


PENCEGAHAN :

1. Cuci tangan pakai sabun

2. Minum air yang sudah di masak

3. Buang air besar di jamban

4.Menjaga kebersihan makanan dari lalat

5. Memakai Alas Kaki.


YUK..Bersama Cegah Kecacingan....

Untuk Generasi Muda....lebih Sehat


 

 

Jumat, 16 September 2016

Kendalikan DBD Dengan PSN 3M Plus





Setiap tahun, kejadian penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia cenderung meningkat pada pertengahan musim penghujan sekitar bulan Januari, dan cenderung turun pada bulan Februari hingga ke penghujung tahun.

Sepanjang Januari 2016 Direktorat Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan mencatat 3.298 kasus DBD dengan jumlah kematian sebanyak 50 kasus di Indonesia. Sementara di daerah KLB tercatat 492 kasus, 25 kasus diantaranya meninggal. KLB terjadi di 11 Kabupaten/Kota di 7 Provinsi.

Dalam penanganan DBD, peran serta masyarakat untuk menekan kasus ini sangat menentukan. Oleh karenanya program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus perlu terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim penghujan. Program PSN , yaitu: 


1) Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan    air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air    lemari es dan lain-lain 
2) Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum,    kendi, toren air, dan lain sebagainya; dan 
3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi        untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.

Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti 1) Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; 2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; 3) Menggunakan kelambu saat tidur; 4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; 5) Menanam tanaman pengusir nyamuk, 6) Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; 7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.

PSN perlu ditingkatkan terutama pada musim penghujan dan pancaroba, karena meningkatnya curah hujan dapat meningkatkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD, sehingga seringkali menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) terutama pada saat musim penghujan.

Selain PSN 3M Plus, sejak Juni 2015 Kemenkes sudah mengenalkan program 1 rumah 1 Jumantik (juru pemantau jentik) untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue. Gerakan ini merupakan salah satu upaya preventif mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) dari mulai pintu masuk negara sampai ke pintu rumah.

Terjadinya KLB DBD di Indonesia berhubungan dengan berbagai faktor risiko, yaitu: 1) Lingkungan yang masih kondusif untuk terjadinya tempat perindukan nyamuk Aedes; 2) Pemahaman masyarakat yang masih terbatas mengenai pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN)  3M Plus; 3) Perluasan daerah endemic akibat perubahan dan manipulasi lingkungan yang etrjadi karena urbanisasi dan pembangunan tempat pemukiman baru; serta 4) Meningkatnya mobilitas penduduk.

Untuk mengendalikan kejadian DBD, Kementerian Kesehatan terus berkoordinasi dengan Daerah terutama dalam pemantauan dan penggiatan surveilans DBD. Selain itu,  bantuan yang diperlukan Daerah juga telah disiagakan untuk didistribusikan.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id - See more at: http://www.depkes.go.id/article/view/16020900002/kendalikan-dbd-dengan-psn-3m-plus.html#sthash.yjEussxq.dpuf


Sumber : www.depkes.go.id

MENGENAL PREEKLAMSIA/KERACUNAN KEHAMILAN

Apa itu preeklamsia? Preeklampsia /keracunan kehamilan adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terd...